Selasa, 26 Juni 2012

Telindung Membara

BALIKPAPAN-Menjelang tibanya bulan suci Ramadan, masyarakat Kota Beriman benar-benar dihadapkan pada cobaan yang tidak bisa dibilang ringan. Dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu (24/6), si jago merah tiga kali mengamuk. Sabtu lalu,  dua kebakaran terjadi, pertama kebakaran pukul 13.30 Wita di Jl Keramik RT 13 No. 97 Karang Jati. Malam harinya, sekira pukul 23.00 Wita api kembali membakar rumah warga milik Budi di Kampung Baru Tengah tepatnya di Jl Gunung Traktor  RT 50 No 49.

Sekira pukul 03.10 Wita, atau hanya berselang 4 jam, si jago merah kembali mengamuk kali ini lebih besar, karena menghanguskan 8 unit rumah warga. Kebakaran itu tepatnya terjadi di Telindung Lama, RT 087 Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Kebakaran tersebut diduga dipicu oleh hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga yang rata-rata terbuat dari material kayu. 

Penting untuk diketahui, korsleting listrik mendominasi penyebab kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2012 ini. Bayangkan saja, mulai Januari sampai Minggu 24 Juni kemarin, telah terjadi 13 musibah kebakaran, 9 di antaranya akibat korsleting listrik. Namun kebakaran di Kampung Baru masih simpang siur karena sebagian warga menduga kebakaran akibat lilin yang terjatuh karena saat itu listrik tengah padam.

Untuk kebakaran di Telindung Lama, sepanjang 2012 tergolong musibah kebakaran yang menelan kerugian kedua terbesar dengan meluluhlantakkan 8 rumah, setelah kebakaran terbesar pertama Pasar Klandasan yang menghanguskan 292 unit kios dengan kerugian mencapai Rp8,6 miliar. (lihat boks, Red)

“Kejadiannya pas hujan gerimis turun, berapa jam aja kebakaran di Kampung Baru. Waktu kebakaran listrik masih menyala,” sebut warga sekitar soal kebakaran di Telindung Lama, Minggu dini hari.

Data yang diperoleh Balikpapan pos, pemukiman warga yang terbakar berada satu kilometer dari jalan raya kawasan Telindung. Pemukiman itu berdiri di atas lahan milik PT Pertamina RU V dan berjejer di antara jalur pipa air. Korsleting listrik diduga berasal dari rumah warga bernama Siagian. Si pemilik rumah itu sendiri saat kejadian berada di dalam rumah.

Warga setempat melihat jelas rumah Siagian atau akrab disapa Ucok itu mengeluarkan asap tebal dan api yang sangat besar, ratusan warga setempat yang tengah tertidur lantas panik dan langsung berusaha untuk memadamkan api. Kobaran api begitu cepat lantaran material bangunan seluruhnya terbuat dari kayu. Karena warga sangat kewalahan untuk memadamkan api yang sangat besar.

Si jago merah bahkan merembet ke rumah tetangga warga lainnya, yakni masing-masing rumah warga yang bernama Karman, Mustaqim, Abdul Karim, Anwar, Sutrisno, Slamet dan Arifin. Akibat kebakaran, sebanyak 9 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 39 jiwa harus kehilangan tempat tinggal, karena rumah mereka rata dengan tanah.

Meskipun warga yang berjumlah ratusan orang kewalahan, namun mereka tetap berusaha untuk memadamkan api tersebut. Sementara menurut Harisa, yang rumahnya nyaris terbakar merasa bersyukur walaupun sebagaian dindingnya yang terbuat dari papan.

“Untuk mobil pemadam kebakaran datang mas. Meski 2 rumah sudah hangus, pemadam mampu mencegah kebakaran lebih luas dan hanya 6 rumah yang terbakar. Kalo sempat api pindah ke perumahan bawah, bisa tambah banyak rumah yang kena,” jelas Harisa, yang saat kejadian langsung menyelamatkan kedua anaknya didampingi suaminya.

Sementara saksi lainnya Anwar, yang nmenjadi korban, menceritakan api begitu cepat membakar dari bagian atap rumah. “Api awalnya ke arah depan (Utara) karena angin ke arah sana. Terus mutar lagi ke belakang,” jelas Anwar.

Sebanyak dua unit mobil pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Balikpapan berusaha memadamkan api. Sulitnya akses masuk ke perkampungan warga itu cukup menyulitkan petugas bekerja. Alhasil, kurang lebih dua jam, api berhasil dipadamkan.”Kalau ndak di tahan diantara rumah ini api bakal meluas sampai ke belakang, ini aja dinding rumah dan atapnya dijebol supaya dan menyambar,” beber Ani, warga yang rumahnya luput dari amukan api.

Pihak Kepolisian Polsek Balikpapan Utara langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui sebenarnya penyebab kebakaran tersebut.  Polsek Utara juga langsung memasang Police Line di sekeliling lokasi kebakaran tersebut.

Sementara saat dimintai keterangan, Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Putu Rideng SH mengatakan, penyebab dari kebakaran delapan rumah warga, diduga untuk sementara akibat korsleting listrik. “Penyebab sementara akibat hubungan pendek arus listrik, ada 4 saksi yang kita mintai keterangan,” kata Putu Rideng.

Kapolsek menjelaskan, hasil penyelidikan sementara api berasal dari percikan api dari sambungan kabel listrik rumah warga. Instalasi kabel listrik yang semrawut mengalami korsleting sehingga menyebabkan kebakaran.”Pemasangan kabel yang tidak standard, terbakar dan menjalar cepat. Saksi mata mengatakan api seperti berjalan di kabel dari satu rumah ke rumah lainnya,” imbuh perwira melati satu ini.(BP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar