Kamis, 19 Juli 2012

Hamil 7 Bulan, Orang Tua Sri Akui Kecolongan

SEPASANG kekasih ditahan polisi karena membuang bayi hasil hubungan mereka. Ibu muda yang masih bersatus lulusan pelajar SMA itu membuang bayinya sesaat setelah melahirkan. Namun siapa sangka, selama kehamilannya 7 bulan, Sri mampu ia sembunyikan dari kedua orang tuanya. Kasus seks bebas ini sekaligus menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama orang tua yang super sibuk sehingga tidak lagi memperhatikan pergaulan anaknya yang tengah berpacaran.

Kepada penyidik, Sri mengakui dirinya pernah melakukan hubungan intim sejak duduk di bangku SMA kelas 2. Saat usia kehamilan satu bulan, Sri pernah meminta Rudi, kekasihnya membuatkan ramuan untuk mengugurkan janinnya. Namun, upaya aborsi gagal dan enam bulan kemudian Sri melahirkan. Mereka sepakat untuk membuang bayi itu. Selama kehamilannya, upaya Sri berupaya keras menyembunyikannya dengan berbagai jalan.
 
Hal itupun diakui ayahnya. Usai diberi penjelasan oleh petugas Mapolsek Utara, ayah Sri sama sekali tak menyangka. Dia begitu syok. Geram bercampur malu tergambar dari wajahnya.”Benar kah Pak, masa anak saya seperti itu, tidak mungkin Pak,” tanya ayah Sri dengan mata berkaca. Dari keterangan orangtuanya, Sri salama ini dikenal pendiam dan tak banyak bergaul.

Usai lulus sekolah, hari hari anak sulung dari dua bersaudara itu waktunya lebih banyak dihabiskan di dalam rumah. “Ndak pernah keluar rumah, malam itu ya di rumah, “ tegas dia. Ditanya soal perubahan pada tubuh Sri, dia pun menjawab jika selama ini tak ada kecurigaan baik dia dan istrinya. Sri sendiri mengaku selama ini upayanya menyembunyikan kehamilan hanya dengan jalan menutup diri.

Komunikasi dengan ibunya yang selama ini dekat coba dia batasi. Persoalan siklus menstruasi misalnya, Sri mengaku terpaksa membohongi orangtuanya.”Saya jawab aja saya mens, itu selama 6 bulan ini,” jawab Sri. Terkait Rudi, ayah Sri menuturkan selama ini Rudi cukup dikenal di keluarganya. Sejak sekolah, Rudi kerap bersama Sri baik pergi dan pulang sekolah.

Bahkan di mata tetangga, Rudi memang sering terlihat bertamu. Sesuai keterangan Rudi dan Sri jika mereka memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu dimana pada saat itu orangtuanya tidak berada di rumah, ayah Sri tak menampik jika ia kecolongan.”Memang saat itu saya dan istri saya kerja seharian, yah mau bagaimana lagi saya hanya pasrahkan pada yang di atas saja,” pungkas dia.(BP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar