SEPASANG kekasih ditahan polisi karena membuang bayi
hasil hubungan mereka. Ibu muda yang masih bersatus lulusan pelajar SMA
itu membuang bayinya sesaat setelah melahirkan. Namun siapa sangka,
selama kehamilannya 7 bulan, Sri mampu ia sembunyikan dari kedua orang
tuanya. Kasus seks bebas ini sekaligus menjadi pelajaran bagi
masyarakat, terutama orang tua yang super sibuk sehingga tidak lagi
memperhatikan pergaulan anaknya yang tengah berpacaran.
Kepada penyidik, Sri mengakui dirinya pernah melakukan hubungan intim
sejak duduk di bangku SMA kelas 2. Saat usia kehamilan satu bulan, Sri
pernah meminta Rudi, kekasihnya membuatkan ramuan untuk mengugurkan
janinnya. Namun, upaya aborsi gagal dan enam bulan kemudian Sri
melahirkan. Mereka sepakat untuk membuang bayi itu. Selama kehamilannya,
upaya Sri berupaya keras menyembunyikannya dengan berbagai jalan.
Hal itupun diakui ayahnya. Usai diberi penjelasan oleh petugas Mapolsek
Utara, ayah Sri sama sekali tak menyangka. Dia begitu syok. Geram
bercampur malu tergambar dari wajahnya.”Benar kah Pak, masa anak saya
seperti itu, tidak mungkin Pak,” tanya ayah Sri dengan mata berkaca.
Dari keterangan orangtuanya, Sri salama ini dikenal pendiam dan tak
banyak bergaul.
Usai lulus sekolah, hari hari anak sulung dari dua bersaudara itu
waktunya lebih banyak dihabiskan di dalam rumah. “Ndak pernah keluar
rumah, malam itu ya di rumah, “ tegas dia. Ditanya soal perubahan pada
tubuh Sri, dia pun menjawab jika selama ini tak ada kecurigaan baik dia
dan istrinya. Sri sendiri mengaku selama ini upayanya menyembunyikan
kehamilan hanya dengan jalan menutup diri.
Komunikasi dengan ibunya yang selama ini dekat coba dia batasi.
Persoalan siklus menstruasi misalnya, Sri mengaku terpaksa membohongi
orangtuanya.”Saya jawab aja saya mens, itu selama 6 bulan ini,” jawab
Sri. Terkait Rudi, ayah Sri menuturkan selama ini Rudi cukup dikenal di
keluarganya. Sejak sekolah, Rudi kerap bersama Sri baik pergi dan pulang
sekolah.
Bahkan di mata tetangga, Rudi memang sering terlihat bertamu. Sesuai
keterangan Rudi dan Sri jika mereka memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu
dimana pada saat itu orangtuanya tidak berada di rumah, ayah Sri tak
menampik jika ia kecolongan.”Memang saat itu saya dan istri saya kerja
seharian, yah mau bagaimana lagi saya hanya pasrahkan pada yang di atas
saja,” pungkas dia.(BP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar